Hampir satu bulan saya berpacaran dengan
Dwi. Pagi ini saya berangkat sekolah seperti biasa. Saya agak telat dan saya
teruru-buru. Kebetulan saya sekolah membawa sepeda motor. Saya memang sering
sekali terlambat. Seringnya saya terlambat itu karena hobi begadang saya yang
sudah tidak bisa dihilangkan lagi. Akibat dari begadang itu saya selalu bangun
kesiangan.
Sangking
terburu-burunya saya membawa motor saya menabrak anak perempuan yang kebetulan
sekolahnya bertetanggan dengan sekolah saya. saya sangat shock ditambah saya
disalahkan oleh banyak orang. Saya jadi merasa lemas hingga saya tidak sanggup
untuk duduk lagi. Saya sempat bepikir saya pingsan, tapi kalau saya pingsan
seharusnya saya tidak sadarkan diri. Sedangkan saat itu saya masih sadarkan
diri. Hanya saja agak sedikit lemas dan tidak sanggup untuk bangun.
Saya
dibawa ke UKS sekolah itu untuk dirawat bersamaan dengan perempuan yang saya
tabrak. Tidak lama kemudian dia dibawa kerumah sakit untuk diperiksa. Syukur
saja saya menabrak dia tidak keras, jadi dia tidak terlalu parah. Sehingga
keluarga saya dan keluarga dia berdamai.
Karena
saya menabrak seperti itu akhirnya Dwi merasa khawatir dengan saya. mungkin ini
terlihat agak sedikit berlebihan, tapi memang ini yang Dwi lakukan kepada sya.
Keesokan harinya saat saya sudah mulai masuk sekolah Dwi mengantar saya
menggunakan motor saya sampai kesekolah. Sesampainya disekolah dia langsung
kembali untuk bekerja menggunakan angkutan umum. Sepulangnya saya dari sekolah
dia langsung kesekolahan saya menggunakan angkutan umum untuk menjemput saya.
dan sesampainya disekolah dia langsung membawa motor saya dan mengantarkan saya
pulang. Setelah mengantarkan saya pulang dia kembali melanjutkan pekerjaannya.
Setiap
hari dia melakukan hal itu kepada saya sampai waktu yang cukup lama. Saya
sebenarnya tidak mau dia seperti itu. Tapi dia memaksa saya. saya tidak bisa
berbuat apa-apa.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar