Tidak
terasa hari ini sudah memasuki minggu kedua hubungan kami. Hari ini saya dan
dia akan pergi nonton bioskop. Sekitar jam dua siang saya berangkat kesalah
satu Mall yang ada di daerah Bogor untuk nonton Bioskop yang ada di Mall itu.
Saat itu saya tidak menyangka dia mengajak saya pergi menggunakan angkutan
umum. Saya pikir dia akan mengajak saya jalan menggunakan sepeda motor
miliknya. Tapi walaupun seperti itu, tidak mengurungkan niat kami untuk pergi.
Untuk
sampai ketempat tujuan itu sebenarnya kami harus naik angkutan umum sebanyak
tiga kali. Tapi dia mengajak saya untuk naik hanya 2 kali angkutan umum. Sisa
dari perjalanan itu dia mengajak saya untuk ditempuh dengan berjalan kaki. Saya
pun makin terkejut dengan prilaku dia hari ini. Tapi saya turuti kemauan dia.
Karena memang sebenarnya jarak saya berjalan kaki sampai saya tiba di Mall itu
tidak terlalu jauh. Tapi cukup lelah dan cukup mengeluarkan banyak keringat
jika dirasa.
Saya
makin terkejut lagi melihat tingkah dia. Karena saat kami berjalan untuk sampai
ke Mall itu, dia sama sekali tidak menuntun saya. Jangankan menuntun, untuk
sekedar jalan disamping saya saja tidak. Dia jalan duluan meninggalkan saya
tanpa menoleh sama sekali kearah saya. setelah jarak kami cukup jauh dia baru menoleh
kearah saya dan kebingungan karena jarak saya dan dia cukup jauh. Akhirnya dia
menghampiri saya lagi. Saya langsung diam dan memasang wajah marah. Disaat dia
tahu saya mulai kesal dengan prilaku dia akhirnya dia mulai mengajak saya
bercanda agar saya tidak marah lagi. Akhirnya hati saya pun luluh.
Setibanya
di Bioskop itu saya langsung memesan tiket untuk nonton. Karena film yang kami
ingin tonton masih cukup lama mulainya, kami memutuskan untuk makan dulu. Kami
pun makan sambil bercanda disela-sela makan kami. Saya pun melupakan kejadian
tadi selama dijalan.
Setelah
selesai makan dan nonton kami pun langsung pulang. Sama seperti siang tadi,
kami hanya menggunakan angkutan umum dua kali dari yang seharusnya tiga kali.
Dan masih sama seperti siang tadi, dia meninggalkan saya lagi. Saya kesal saat
itu, saya bingung dengan sikap dia yang seolah tidak mau jalan bersama dengan
saya.
Akhirnya
kami tiba dirumah masing-masing. Sekitar dua jam dari kami tiba dirumah dia
langsung menghubungi saya lewat pesan singkat. Inti dari pesan singkat itu dia
berterimakasih karena saya sudah mau menemaninya jalan hari ini, dan dia juga
meminta maaf karena prilaku dia siang
tadi. Dia juga mengungkapkan kalau sikap dia siang tadi hanya ingin mengetest
saya. Dia ingin tahu bagaimana saya menanggapinya jika saya diajak kencan
menggunakan angkutan umum dan diajak berjalan kaki.
Saya
sangat terkejut mendengar pengakuan dia itu. Rasanya saya malu memasang wajah
marah siang tadi. Tapi dia memaklumi saya, karena menurut dia setiap perempuan
akan merasakan hal yang sama jika diperlakukan seperti itu. Hanya saja tingkat
kemarahannya yang berbeda. Dan dia merasa sikap saya tadi siang cukup mengerti
dia. Dia merasa saya tidak hanya mau diajak senang, tapi diajak susah pun saya
mau dan bisa mengerti. Pada intinya dia berkata kalau saya tidak seperti
remaja-remaja lainnya yang hanya ingin diajak jalan jika memakai kendaraan
pribadi dan hanya ingin makan jika diajak kerestoran mewah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar