Saya lupa
tepatnya tanggal berapa. Tapi yang pasti kejadian ini sekitar akhir maret 2013.
Saat itu saya sedang ada masalah dengan Dwi. Entah apa masalahnya tapi saya
sangat kesal dangan dia. Telepon dia tidak pernah saya angkat. Pesan dia tidak
pernah saya balas. Saya sendiri lupa apa masalahnya pada saat itu.
Sampai
akhirnya telepon dia saya angkat. Dan dia langsung bicara kalau dia akan
kerumah saya. saya langsung terkejut. Saya langsung melarang dia. Tetapi dia
tetap akan kerumah. Padahal saya sudah bilang kalau saya sedang tidak ada
dirumah. Saya makin marah dengan dia karena sikap dia seperti itu. Akhirnya
karena saya marah dia bilang dia tidak akan kerumah saya. saya sudah cukup lega
saat itu.
Sekitar
beberapa jam dari telepon tadi tiba-tiba adik saya Abay mengetuk pintu kamar
saya. saya membuka pintu dan saya terkejut sekali saat adik saya membawa sebuah
bingkisan besar sekali. Saya tau apa isi paket itu. Itu sebuah lukisan wajah
saya dari kulit telur dan puntung rokok yang Dwi buat untuk saya. yang bikin
saya terkejut kapan dia mengantarkan bingkisan itu. Bagaimana dia
mengantarkannya. Soalnya saat itu papah saya sedang ada dirumah. Saat saya
bertanya dengan adik saya. katanya yang menerima bingkisan itu adalah papah
saya. saya semakin gemetar. Saya takut sekali.
Tidak
lama dari itu papah saya langsung menusul kekamar saya dan menanyakan apa isi
paket itu. Mungkin papah saya penasaran. Karena bingkisan itu besar sekali.
Saya tidak ingin membukanya, tapi papah saya meminta saya untuk membukanya.
Kenapa saya tidak ingin membukanya? Karena saya tau apa isi bingkisan itu. Lagi
pula saya berniat mengembalikan bingkisan itu utuh tanpa saya buka sebelumnya.
Tapi karena papah saya. mau tidak mau saya buka bingkisan itu.
Setelah
papah saya melihat saya langsung menelpon Dwi. Saya marah ditelepon dengannya
karena dia datang kerumah saya. dia langsung meminta maaf dengan saya. saya
marah seperti ini hanya karena saya takut dengan papah saya. tetapi Dwi bilang
saat dia memberikan bingkisan itu papah saya ramah sekali dengannya. yaa
mungkin saja dia ramah karena dia tidak
tahu siapa yang mengantarkan bingkisan tadi. Kalau papah saya tau, entah apa
yang akan papah saya lakukan. Tetapi tidak mungkin papah saya tidak tahu.
Karena papah saya sudah sering melihat dia. Yaa semoga saja ini adalah tanda
dari papah saya kalau sebenarnya papah saya sudah mengizinkan saya berpacaran.
Amin.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar