Kamis, 20 Juni 2013

Pertanda Baik





Saya lupa tepatnya tanggal berapa. Tapi yang pasti kejadian ini sekitar akhir maret 2013. Saat itu saya sedang ada masalah dengan Dwi. Entah apa masalahnya tapi saya sangat kesal dangan dia. Telepon dia tidak pernah saya angkat. Pesan dia tidak pernah saya balas. Saya sendiri lupa apa masalahnya pada saat itu.
            Sampai akhirnya telepon dia saya angkat. Dan dia langsung bicara kalau dia akan kerumah saya. saya langsung terkejut. Saya langsung melarang dia. Tetapi dia tetap akan kerumah. Padahal saya sudah bilang kalau saya sedang tidak ada dirumah. Saya makin marah dengan dia karena sikap dia seperti itu. Akhirnya karena saya marah dia bilang dia tidak akan kerumah saya. saya sudah cukup lega saat itu.
            Sekitar beberapa jam dari telepon tadi tiba-tiba adik saya Abay mengetuk pintu kamar saya. saya membuka pintu dan saya terkejut sekali saat adik saya membawa sebuah bingkisan besar sekali. Saya tau apa isi paket itu. Itu sebuah lukisan wajah saya dari kulit telur dan puntung rokok yang Dwi buat untuk saya. yang bikin saya terkejut kapan dia mengantarkan bingkisan itu. Bagaimana dia mengantarkannya. Soalnya saat itu papah saya sedang ada dirumah. Saat saya bertanya dengan adik saya. katanya yang menerima bingkisan itu adalah papah saya. saya semakin gemetar. Saya takut sekali.
            Tidak lama dari itu papah saya langsung menusul kekamar saya dan menanyakan apa isi paket itu. Mungkin papah saya penasaran. Karena bingkisan itu besar sekali. Saya tidak ingin membukanya, tapi papah saya meminta saya untuk membukanya. Kenapa saya tidak ingin membukanya? Karena saya tau apa isi bingkisan itu. Lagi pula saya berniat mengembalikan bingkisan itu utuh tanpa saya buka sebelumnya. Tapi karena papah saya. mau tidak mau saya buka bingkisan itu.
            Setelah papah saya melihat saya langsung menelpon Dwi. Saya marah ditelepon dengannya karena dia datang kerumah saya. dia langsung meminta maaf dengan saya. saya marah seperti ini hanya karena saya takut dengan papah saya. tetapi Dwi bilang saat dia memberikan bingkisan itu papah saya ramah sekali dengannya. yaa mungkin saja dia ramah karena dia  tidak tahu siapa yang mengantarkan bingkisan tadi. Kalau papah saya tau, entah apa yang akan papah saya lakukan. Tetapi tidak mungkin papah saya tidak tahu. Karena papah saya sudah sering melihat dia. Yaa semoga saja ini adalah tanda dari papah saya kalau sebenarnya papah saya sudah mengizinkan saya berpacaran. Amin.


Bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar