Saya
lupa tepatnya kapan ini terjadi. Saat itu saya dan teman saya ingin pergi ke
warnet, warnet itu tidak terlalu jauh dari rumah. Saat saya mengerjakan
pekerjaan diwarnet bersama teman saya itu tiba-tiba hujan turun deras sekali.
Saya dan teman saya juga tidak membawa payung. Karena kami pikir hujan ini
tidak akan lama, akhirnya saya dan teman saya melanjutkan pekerjaan kami lagi.
Sampai akhirnya kami sadar kalau hujan ini tidak berhenti-berhenti akhirnya
kami mulai panik. Karena hari sudah malam dan kami takut dijalan pulang kalau
sudah terlalu malam.
Sebenarnya
saat itu saya dan Dwi sedang ada masalah. Seharian ini saya dan dia tidak
saling mengabari. Mungkin karena hujan deras sekali dia khawatir dengan saya.
sampai akhirnya dia menanyakan kabar saya lewat pesan singkat. Pesan itu saya
balas dan saya jelaskan keadaan saya sekarang. tapi dalam pesan itu saya masih
menunjukkan rasa marah saya. sambil menunggu hujan reda saya dan teman saya
masih mengerjakan pekerjaan kami PC kami masing-masing. Dan betapa terkejut
saya, tiba-tiba Dwi datang membawakan saya dua payung. Karena saat itu kami
sedang ada masalah, dia hanya memberikan payung itu kesaya dan langsung pulang
tanpa berbicara sedikit pun. Saya juga tidak bertanya apa-apa. Saat dia pergi
saya melihat keluar jendela. Dan ternyata dia pulang tanpa menggunakan payung.
Mungkin
bagi anda semua memang tidak seberapa pengorbanan yang dia berikan kepada saya.
tapi saya merasa itu sangat istimewa. Karena dia tahu kalau saya sedang
membutuhkannya walau saya tidak mengatakannya. Seharian ini saya dan dia tidak
saling mengabari karena ada masalah, tapi disaat saya merasa membutuhkannya
tiba-tiba dia menghubungi saya dan menanyakan keadaan saya. mungkin batin dia
merasakan rasa takut saya.
Bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar