Kamis, 20 Juni 2013

Tangisan Malam Tahun Baru




            31 Desember 2009 adalah hari terakhir ditahun 2009. Itu tandanya malam ini adalah malam tahun baru. Sudah lama saya menantikan malam ini. Sebenarnya saya sendiri juga tidak ada acara malam ini, hanya saja saya berniat menghabiskan malam tahun baru bersama kekasih saya (dwi). Tetapi kemauan saya ini tidak berjalan mulus seperti yang saya harapkan karena saya tidak dapat izin keluar dari kedua orang tua saya malam ini.
            Sedih sudah pasti, hari yang sudah lama dinanti-nanti ternyata tidak sesuai rencana. Saya sempat tidak habis pikir dengan kedua orang tua saya, kenapa saya sampai sekarang masih belum dibebaskan untuk kesana kemari. Mungkin karena mereka khawatir dengan saya, tapi saya sempat merasa mereka berlebihan. Kenapa saya berpikir seperti itu, karena semua teman-teman saya sudah di izinkan untuk berpacaran dan juga bebas pergi kesana kemari dan pulang cukup larut.
            Karena saya tidak bisa menerima perlakuan kedua orang tua saya akhirnya saya tetap nekat untuk pergi walaupun mereka tidak mengizinkan. Saya pergi untuk bertemu kekasih saya dirumahnya, setiba dirumahnya saya langsung menangis dan meluapkan emosi saya karena orang tua saya. dia mencoba menenangkan dan memberi pengertian kenapa orang tua saya bersikap seperti itu. Tapi tetap saja, walaupun dia berusaha memberikan pengertian itu saya masih belum bisa menerima. Saya pikir wajar anak seumuran saya berpacaran, karena memang sedang masa-masanya.
            Setelah beberapa lama saya menangis akhirnya saya melupakan kejadian tadi. saya mencoba untuk membuat suasana malam tahun baru ini menjadi malam yang bahagia. Walaupun sebenarnya hati saya tidak tenang karena melawan kedua orang tua saya tadi.
            Malam ini orang tuanya tidak ada dirumah. Orang tuanya merayakan malam tahun baru di Semarang ditempat saudaranya. Saat itu dirumahnya hanya ada adiknya bersama temannya dan kami berdua. Karena memang kami tidak punya rencana apapun akhirnya memutuskan untuk membuat nasi goreng. Yaa.. sekedar simbol bahwa malam ini adalah malam tahun baru.
            Entah kenapa malam ini saya merasa sangat senang walaupun acara malam ini hanya membuat nasi goreng. Tapi tetap saja dibalik kesenangan saya itu saya merasa sangat bersalah dengan kedua orang tua saya. agar kedua  orang tua saya tidak terlalu khawatir, lima belas menit setalah tahun baru saya langsung pulang. Setibanya dirumah saya memikirkan perkataan kekasih saya tadi tentang sikap kedua orang tua saya. barulah disana saya sadar mengapa mereka bersikap seperti itu dengan saya. tidak lain tidak bukan sikap mereka seperti itu karena mereka sayang dan tidak mau hal buruk terjadi kepada saya. karena memang belum cukup umur untuk saya dibebaskan seperti itu.

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar