Setiba
saya di rumah setelah mengantar Dwi ke Bandara saat dia ingin pergi ke Lombok,
saya menemukan 2 pucuk surat didalam tas saya itu. Surat itu ternyata dari Dwi,
saya sendiri tidak tahu kapan dia menaruh surat itu kedalam tas saya. saat itu
saya langsung membacanya.
Saya
sangat sedih membaca surat itu, saya tidak bisa memberitahukan apa isi surat
itu disini. Tapi yang pasti surat itu cukup membuat saya tegar ditinggal
olehnya untuk beberapa waktu ini.
Sampai
sekarang dua pucuk surat itu masih tersimpan rapi ditempatnya. Terkadang jika
sedang tidak ada kerjaan saya membuka surat itu dan membacanya ulang. Dulu
disaat saya ditinggal saya selalu meneteskan air mata saat membaca surat itu.
Tapi sekrang, setiap saya membaca surat itu saya langsung tertawa kencang.
Entah dimana lucunya, tapi pasti setiap saya membuka surat itu saya tertawa.
Bersambung......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar